Posts

Showing posts from January, 2018

Dosen Farmasi ini Temukan Obat Antimalaria di Tanaman Johar!

Image
Banyak orang percaya bahwa kondisi tropis Indonesia yang membawa penyakit tropis, juga menawarkan obat-obatnya melalui tanaman tropis. Nampaknya hal tersebut tepat, jika melihat hasil temuan dari Dr. Wiwied Ekasari, M.Si., Apt. Ahli farmakognisi dan fitokimia ini berhasil mengembangkan obat anti malaria dengan cara mengekstraksi kandungan daun Johar atau  Cassia Siamea Lamk . Penyakit malaria yang disebarkan vektor Anopheles sp. betina memang identik tersebar di kawasan tropis, salah satunya Indonesia. Memang, kini telah terdapat berbagai obat malaria di dunia, namun perlu dipahami bahwa penyakit yang disebabkan oleh parasit tipe Plasmodium ini telah berkembang dan mengalami resistensi terhadap beberapa jenis obat. Sehingga perlu adanya pengembangan dari segi pengobatan penyakit malaria, seperti yang Dr. Wiwied teliti. Ceritanya, ia memulai penelitian ini ketika seniornya pernah menceritakan bahwa para pejuang kemerdekaan kita berhasil terhindar dari penyakit malaria ketika di hu

Mengenal Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)

Image
Ilustrasi Roket Apakah kawan pernah mendengar kata Lapan? Lapan adalah singkatan dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau bisa juga disebut dengan National Institute od Aaeronautics and Space. Lapan sendiri merupakan lembaga permerintah non kementerian yang sekarang dipimpin oleh Prof. Dr. Thomas Djamaluddin. Lapan memiliki fungsi dan tugas yaitu, Penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh serta pemanfaatannya; Lapan sendiri sudah berdiri selama 55 tahun, tepatnya pada tanggal 27 November 1963. Lapan resmi dibentuk dengan keputusan presiden No. 236 tahun 1963 tentang Lapan ( http://www.bphn.go.id/data/documents/63kp236.pdf ) Lapan juga pernah meluncurkan satelit buatan pada bulan Juni 2016 yang lalu. Peluncurhan satelit tersebut merupakan upaya meretas jalan mewujudkan kemandirian teknologi antariksa Indonesia. Dengan peluncuran satelit tersebut juga

Menjadi Generasi Muda Bangsa yang Berbudaya

Image
Indonesia merupakan negara maritim yang mana dikelilingi oleh berbagai macam pulau dengan  kebudayaan  yang beranekaragam, karena faktor keanekaragaman budaya serta keunikan dari masing – masing daerah tersebut  Indonesia menjadi daya tarik bagi bangsa lain dibelahan dunia. Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang kian pesat, generasi muda kita mulai terkikis dengan pergeseran  kebudayaan  dari luar (asing) dan sebagai generasi muda penerus bangsa tentu kita harus mencintai dan melestarikan  kebudayaan  bangsa yang merupakan identitas negara sampai hayat di kandung badan. Banyak upaya yang dilakukan generasi muda untuk mencintai dan melestarikan  kebudayaan , salah satunya melalui kegiatan pertunjukan. Dalam hal ini, Fakultas Ilmu Komunikasi UPI Y.A.I mengadalan kegiatan akhir semester dalam bentuk suatu pertunjukan dimana setiap Mahasiswa/I menunjukkan identitas dari berbagai macam  kebudayaan  yang ada di  Indonesia  baik itu dengan berpakaian adat, menarikan dan menyanyik

Dosen IPB Sukses Ubah Lahan Bekas Galian Tambang Jadi Lahan Produktif

Image
Permasalahan lahan pasca tambang di Indonesia cukup sulit diselesaikan. Lahan pasca tambang dianggap lahan marginal yang tidak dapat dimanfaatkan. Namun, jika semua orang hanya menyalahkan, maka lahan pascatambang akan banyak terbengkalai dan tidak termanfaatkan. Dr Irdika Mansur adalah dosen Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB) yang konsen di bidang reklamasi lahan pasca-tambang. Berbagai penelitian tentang reklamasi di lahan pascatambang sering dilakukan pria kelahiran Manokwari ini. Pada tahun 1995, bersama dosen-dosen Departemen Manajemen Hutan Bagiandudi Hutan (Departemen Silvikultur) Fahutan IPB, ia sudah mulai mengembangkan cara mengembalikan lahan pascatambang menjadi hijau kembali. “Kala itu benih yang digunakan yaitu sengon dan akasia, karena tersebar melimpah. Kedua jenis benih ini memiliki rizobium dan mikoriza sehingga dapat beradaptasi di lahan tersebut,” ujar Dr Irdika yang juga Direktur SEAMEO Biotrop dalam si

Wow Ternyata Nama Kapal-Kapal TNI Angkatan Laut Memiliki Pola!

Image
Pasukan TNI Angkatan Laut ©  filipinotimes.net Indonesia secara geografis memiliki laut yang begitu luas, sehingga penting untuk terus mengembangkan TNI Angkatan Laut yang berfungsi sebagai penjaga sektor laut. Angkatan Laut Indonesia kini telah memiliki 167 armada laut, jumlah yang cukup banyak dibandingkan dengan negara lainnya. Melihat jumlah yang begitu besar, Angkatan Laut memilih untuk membuat pola dalam pemberian nama armadanya agar mudah untuk dikenal dan dipahami. Berikut 22 jenis armada laut yang dimiliki Indonesia, dengan konfigurasi nama yang bermacam-macam. Kapal Induk Kapal Induk yang dimiliki oleh Indonesia akan selalu diberi nama kerajaam maritim pada zaman dahulu. Walaupun Indonesia belum memiliki kapal Induk, konfigurasi nama ini sudah diatur, agar mempermudah komunikasi nantinya. Kapal Penjelajah dan Perusak KRI I Gusti Ngurah Rai | Sumber: sectormaritimo.es Kapal-kapal penjelajah dan perusak yang dimiliki oleh Indonesia akan selalu diberi nama pulau-pu

Indonesia Menangi Banyak Penghargaan di Asosiasi Pariwisata ASEAN

Image
Ilustrasi Upacara Melasti © Foto:  Kumparan.com Indonesia membawa pulang 3 dari 6 penghargaan yang diberikan pada perhelatan ASEAN Tourism Association (ASEANTA) 2018 yang diadakan di hotel Shangri-La, Chiang Mai, Thailand jumat lalu. Menpar Arief Yahya menerima pengarhagaan ASEANTA di Chiang Mai, Thailand, Jumat (26/1/2018) | Foto: (Dok. Kemenpar) Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan dalam press release yang dilansir dari  kompas.com   penghargaan tersebut memiliki 3 makna, yang sering ia deskripsikan sebagai 3 C, yakni menaikkan  confidence  kita sebagai sebuah bangsa,  meningkatkan  credibility  kita sebagai sebuah negara, dan berfungsi sebagai  calibration untuk memotret seberapa hebatnya Wonderful Indonesia. Jika dilihat dari standard skala global, ternyata kita masih mampu bersaing dengan yang lainnya. Diantara kategori-kategori yang dikompetisikan Indonesia membawa pulang penghargaan "Best ASEAN New Tourism Attraction" atau tujuan pariwisata baru terbaik

Kebudayaan Sumatera Barat

Image
Sesudah melihat dan berkenalan dengan kebudayaan dari Provinsi  Sumatera Utara , kali ini kita akan berkenalan dengan kebuadayaan dari Provinsi Sumatera Barat yang masih berada di pulau Sumatera. Seperti biasa, kita akan melihat bentuk rumah adat, pakaian adat, tari-tarian budaya, senjata tradisional, suku, bahasa dan lagu daerah. Berikut Uraian singakat dari budaya Sumatera Barat : Rumah Gadang 1. Rumah Adat   Rumah adata Sumatera Barat dinamakan Rumah Gadang. Rumah Gadang di Sumatera Barat adalah untuk tempat tinggal. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjolan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan itu dinamakan  gojoang  yang banyaknya sekitar 4-7 buah. Rumah Gadang mempunyai 2-3 lumbung padi antara lain  Si Bayo-bayo  yang artinya persedian padi bagi keluarga dari rantau.  Si Tinjau Lauik , padinya untuk diberikan kepada yang tidak mampu dan  Si Tangguang Litak , padinya khusus bagi yang punya rumah. 2. Pakaian Adat

Super Blue Blood Moon dan Fenomena Letusan Krakatau 1883

Image
Tak lama lagi, Indonesia akan menyaksikan fenomena super blue blood moon pada 31 Januari 2018. Fenomena ini terbilang cukup langka, lantaran gerhana bulan total alias blood moon (Bulan merah darah) berbarengan dengan supermoon (Bulan super). "Peristiwa ini hanya terjadi 0,042 persen dari keseluruhan purnama atau hanya sekali dalam 2.380 kali purnama (satu kali dalam 192 tahun)," tulis Observasi Bosscha dalam keterangan pers yang diterima kumparan ( kumparan.com ), Selasa (30/1). Saat puncak gerhana blood moon , penampakan bulan akan tampak kemerahan. Namun, lain halnya dengan blue moon . Hasil riset Bosscha menunjukkan penampakan blue moon tidak melulu berwarna biru. Bulan dapat berwarna kebiruan jika atmosfer bumi dipenuhi debu atau abu berukuran lebih dari 0,7 mikrometer --yang dapat menghamburkan warna merah. Tentunya, hal ini mengingatkan kita pada letusan Gunung Krakatau ratusan tahun silam. image: https://alibaba.kumpar.com/kumpar/image/up