Posts

Showing posts from August, 2018

Berikut Merk-merk Dagang Indonesia yang Sering Dikira Merk Luar Negeri

Image
Globalisasi membuat ruang-ruang yang ada di dunia kian memudar. Hal ini membawa berbagai dampak tertentu. Namun bagi dunia perekonomian, khususnya di Indonesia, dapat berdampak baik sekaligus buruk. Bisa sebagai sarana motivasi dan pemicu untuk lebih berkarya, atau malah kekalahan dalam berkompetisi yang akan terjadi. Fenomena banyaknya produk dari luar yang masuk ke dalam negeri beberapa waktu lalu sempat menipiskan semangat pengusaha dalam negeri. Namun kini, justru kita pasti pernah mendapati berita penutupan toko-toko di Indonesia yang berbasis di luar negeri. Perekonomian ternyata dapat sedinamis seperti itu. Meski pun masih sulit menghilangkan stigma bahwa merk luar negeri lebih baik dari merk dalam negeri. Namun sepertinya hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa merk dagang berikut, yang bagi sebagian besar orang awam sering menganggapnya sebagai merk luar negeri, nyatanya merupakan produksi asli Indonesia! Apa saja? Berikut diantaranya: 1. J.CO Donuts & Coffee

Mengenal Kapal Legendaris Simbol Kehebatan Pelaut Indonesia, Kapal Pinisi

Image
Indonesia merupakan salah satu bangsa di dunia yang memiliki tradisi kelautan yang begitu kental. Salah satunya adalah kapal kayu pinisi yang dipercaya telah ada sejak sebelum era 1.500-an. Kapal yang hingga saat ini masih sangat populer dikalangan pelaut telah menjadi sebuah identitas bagi bangsa Indonesia bahwa bangsa ini merupakan bangsa pelaut yang unggul.  Catatan sejarah seperti  Sera Babad La Lagaligo  yang merupakan salah satu dokumen sejarah terpanjang di dunia menyebutkan bahwa kapal pinisi pertama dibuat oleh Sawerigading, seorang putra mahkota Kerajaan Luwu untuk berlayar menuju negeri Tiongkok. Tujuan pelayaran tersebut adalah untuk merantau dan kemudian Sawerigading meminang putri Tiongkok yang bernama We Cudai.  Tidak lama kemudian Sawerigading kembali Luwu. Namun di tengah perjalanan kapal berhadapan dengan badai dan pecah menjadi tiga dan terdampar di tiga wilayah: Ara, Tanah Lemo dan Bira. Tiga wilayah inilah yang kemudian dipercaya sebagai cikal bakal kelah

Produk Kriya Buatan Indonesia Ditampilkan di New York

Image
Indonesia yang terkenal akan kekayaan budaya memiliki ciri khas berupa produk kreatif yang mengesankan. Tidak heran bila kemudian produk-produk kreatif seperti kerajinan Indonesia mendapatkan pamor yang cukup kuat di dunia internasional seperti pada 12-15 Agustus mendatang di New York, Amerika Serikat. Di sana, berbagai produk kerajinan dan kriya buatan Indonesia akan ditampilkan dalam ajang New York Now (NY Now) 2018.  Diberitakan oleh  CNN Indonesia  (01/08) berbagai produk kerajinan Indonesia tersebut adalah produk-produk rumah tangga, kerajinan tangan dan gaya hidup. Gelaran yang berlangsung di Jacob Javits Center, New York, Amerika Serikat tersebut lebih banyak menampilkan produk untuk pasar bisnis, artinya produk-produk tersebut akan banyak dibeli oleh kalangan distributor.  Di NY Now, setidaknya terdapat 17 label dari Indonesia yang memamerkan produknya di antara 24.000 retail dan ratusan ribu produk kriya dari berbagai negara. Delapan label diantaranya difasilitasi oleh

Velodrome untuk Asian Games Diklaim Terbaik di Asia Tenggara

Image
Jakarta International Velodrome (JIV) yang terletak di Rawamangun, Jakarta, diklaim jadi yang terbaik di Asia Tenggara dan siap digunakan pada  Asian Games 2018 . Project Director JIV, Iwan Takwin, mengatakan pembangunan JIV memakan waktu dua tahun mulai dari persiapan, konstruksi, sampai selesai. Proyek arena balap sepeda berkapasitas hingga 5.000 penonton tersebut dimulai pada 2015. Bila VNM dibuat untuk SEA Games Kuala Lumpur 2017, JIV dibuat untuk Asian Games 2018. "Dibanding dengan Malaysia, [velodrome] kapasitas kita lebih besar dan bisa mencapai 3.500 penonton. Di sana [VNM], kapasitas penonton hanya 1.000 sampai 1.500. Bangunannya [JIV] juga lebih luas. Di Malaysia, velodromenya tertutup jadi selalu harus menggunakan lampu," kata Iwan kepada  CNNIndonesia.com  di JIV, belum lama ini. Velodrome Indonesia punya kapasitas 3.500 penonton. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) "[Velodrome] kami lebih ramah lingkungan, dari sisi desain juga kami lebih futuristik.