Peneliti LIPI Temukan Spesies Cicak Baru di Pulau Tanahjampea, Sulsel
Tim peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) baru saja berhasil menemukan spesies cicak baru di Pulau Tanahjampea, Sulawesi Selatan. Pulau kecil seluas 172 kilometer kuadrat ini berjarak sekitar 155 km di selatan semenanjung barat daya Pulau Sulawesi.
Hasil penelitian terhadap spesies cicak baru ini telah dipublikasikan di jurnal Zootaxa pada 29 Juni 2018. Dalam penelitian ini tim peneliti LIPI yang terdiri dari Awal Riyanto dan Amir Hamidy berkolaborasi dengan Jimmy A. Mcguire, peneliti dari Museum of Vertebrate Zoology, University of California, Berkeley, AS.
Diberi nama sesuai tempat penemuannya
Spesies cicak baru ini merupakan salah satu spesies dari genus Cyrtodactylus. Karena ditemukan di Pulau Tanahjampea, cicak ini kemudian diberi nama ilmiah Cyrtodactylus tanahjampea.
Tim peneliti LIPI pertama kali menemukan spesies cicak ini pada 2005 ketika melakukan survei di Tanahjampea. Dalam survei tersebut mereka mengumpulkan contoh-contoh dari spesies cicak Cyrtodactylus yang tampak tidak biasa ini.
Dalam penelitian selanjutnya, tim peneliti kemudian memastikan bahwa spesies cicak berukuran sedang dari Tanahjampea ini memang merupakan spesies cicak baru dan belum pernah diidentifikasi sebelumnya.
Mereka mendeskripsikan spesies itu sebagai spesies cicak baru berdasarkan 11 spesimen yang dikoleksi dari pulau tersebut.
Karakter unik Cyrtodactylus tanahjampea
Cicak berukuran sedang dari kelompok marga Cyrtodactylus ini memiliki panjang dari ujung moncong hingga membukanya kloaka mencapai 76,1 milimeter pada jantan dewasa dan 72,8 milimeter pada betina dewasa.
Spesies baru ini dengan mudah bisa dibedakan dari spesies lainnya yang terdapat di Sulawesi berdasarkan kombinasi unik karakter berupa adanya struktur tuberkular pada lengan atas dan bawah dan di sepanjang lipatan kulit ventrolateralnya.
Selain itu, ada 20 sampai 23 baris struktur tuberkular berlunas yang tersusun tak teratur antara lipatan ventrolateral di tengah tubuh cicak ini dan ada 31 sampai 34 struktur tuberkular di sepanjang paravertebralnya.
Para peneliti mencatat, keberadaan struktur tuberkular mencapai 71 persen dari panjang ekor cicak ini.
Hal menarik lainnya, ada 29 sampai 34 sisik perut di antara lipatan ventrolateral cicak ini. Dan ia tidak memiliki cerukan prekloakal, tapi memiliki sisik besar prekloakal dan sisik besar femoral yang tersambung menerus.
Karakter lain yang paling jelas dari cicak cicak ini adalah ia memiliki ekor yang lebih panjang daripada bagian tubuhnya. Tim peneliti mencatat, panjang ekor original spesies ini mencapai 147 persen dari panjang tubuhnya.
Penemuan demi penemuan spesies baru di wilayah Indonesia ini semakin menegaskan bahwa Tanah Air kita memang begitu kaya akan keanekaragaman hayati.
sumber : Kumparan.com
Download aplikasi messenger karya anak bangsa :
- * Pengguna Android :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.paddytalk.android
* Pengguna Iphone :
https://itunes.apple.com/us/app/paddytalk/id1328200388?mt=8
Our Social Media
- Facebook : Paddy Talk
- Twitter : @paddytalksocmed
- Path : Paddy Talk
- Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=yAWQ-B9Zewc
- Pinterest : Paddy Talk
- Linkedin : Paddy Talk
Comments
Post a Comment