Destinasi Digital Pasar Melayu Ramaikan Ikon Sejarah Ternate
Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Maluku Utara resmi meluncurkan destinasi digital Pasar Melayu, yang terletak di tempat bersejarah dan ikon dari Kota Ternate, yaitu Benteng Oranje.
Benteng Oranje ini dulunya adalah pusat pertahanan bangsa Portugis ketika menduduki Ternate. Benteng ini didirikan pada tahun 1607 oleh Cornelis Matclief de Jonge.
Saat itu, Benteng Oranje dihuni oleh mayarakat Melayu sehingga sering juga disebut Benteng Melayu atau Malayo. Bahkan, ketika masa pendudukan Belanda, benteng ini juga menjadi pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda.
"Kalau boleh dibilang ini adalah salah satu ikon Kota Ternate. Jadi siapa pun mengenal tempat ini. Kami ingin meramaikan ikon ini dengan adanya destinasi digital di dalamnya. Biar makin ramai," ujar Sekretaris GenPI Malut Nyong Capalulu, dalam keterangan tertulis, Senin (29/10).
"Yang pasti kami akan tampil beda. Kami ingin Pasar Melayu menjadi sebuah atraksi pariwisata yang unik dan menarik," tambahnya.
Dalam peluncuranya, Pasar Melayu dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik. Kemeriahan terjadi sejak pukul 08.00 WIT, yang bersiap menampilkan Falinggir Festival atau Festival Layang-Layang. Festival ini akan menggela 2 kategori, yakni kategori Layang-layang Hias dan Baku Potong.
"Nah uniknya ada permainan masa kecil. Seru banget ada adu layang-layang. Yang benangnya bagus dia yang menang. Teknik dan angin juga mempengaruhi. Belum lagi indahnya layang-layang hias yang ikut lomba, bikin semua menjadi tambah menarik," katanya.
Siang harinya, tak kalah heboh karena ada Jang Foloi Karnaval yang dilangsungkan pukul 14.00 hingga 16.00 WIT. Pasalnya berbagai kostum fantastis dan kendaraan hias ikut di karnaval ini. Rutenya mulai dari Taman Nukila hingga berakhir di Benteng Oranje, yang merupakan lokasi Pasar Melayu.
"Jadi finisnya sekalian langsung di Pasar. Jadi klimaksnya dapat di Pasar," terang Nyong.
Saat tiba di Pasar Melayu, sajian mumpuni kekayaan budaya Malut menyapa pengunjung dan tamu undangan. Sambutan Tari Soya-soya hingga Tarian Yakis Bacan mampu menyihir pengunjung.
Kemeriahan peluncuran Pasar Melayu tersebut sangatlah wajar, karena merupakan destinasi digital yang menarik dengan adanya 16 stand yang menyediakan kuliner dan souvenir khas daerah Malut.
Daya Dobrak
Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Komunikasi dan Media Don Kardono sangat mengapresiasi dan antusias menyambut peluncuran Pasar Melayu di Malut. Don mengatakan bahwa peluncuran ini merupakan langkah tepat untuk menambah daya dobrak pariwisata Malut.
"Kita sejak awal sudah optimis pasar-pasar ini akan cepat berkembang. Karena destinasi digital ini memberikan dua keuntungan, yaitu offline dan online. Offline-nya ya pasar Yang digelar tiap minggu yang selalu ramai. Online-nya, anak-anak GenPI sangat gencar dalam bermedia sosial," katanya.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20181029173356-269-342382/destinasi-digital-pasar-melayu-ramaikan-ikon-sejarah-ternate
Download aplikasi messenger karya anak bangsa :
* Pengguna Android :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.paddytalk.android
* Pengguna Iphone :
https://itunes.apple.com/us/app/paddytalk/id1328200388?mt=8
Our Social Media
Facebook : Paddy Talk
Twitter : @paddytalksocmed
Path : Paddy Talk
Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=yAWQ-B9Zewc
Pinterest : Paddy Talk
Linkedin : Paddy Talk
#paddytalk #karyaanakbangsa #aplikasimessenger #bhinnekatunggalika
#aplikasiindonesia
Comments
Post a Comment