Kesadaran pada Kebinekaan Diperkuat Kembali

Pendidikan kebinekaan harus diperkuat kembali di sekolah-sekolah. Siswa jangan hanya memahami Bhinneka Tunggal Ika dalam Pancasila sebagai pengetahuan, tetapi juga dibimbing untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan bersama sejak dari sekolah.
Ajakan agar dunia pendidikan merespons tantangan kehidupan bangsa yang saat ini mulai ”rapuh” dalam menerima keberagaman yang menjadi identitas bangsa Indonesia mengemuka dalam acara Kopi Darat alias Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat, yang digelar ACDP Indonesia di Jakarta, Rabu (26/4). Kopi Darat yang menghadirkan pembicara dari Kementerian Agama serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kali ini mengambil tema ”Merajut Kebinekaan Melalui Pendidikan”.
Ahli pendidikan religius ACDP Indonesia, Muljani Nurhadi, mengatakan, nilai kebinekaan adalah salah satu nilai yang diusung dalam Nawacita dalam pemerintahan Joko Widodo. Hal ini berdasarkan realitas bangsa saat ini yang menghadapi ancaman intoleransi. Bukan hanya di masyarakat umum, melainkan juga di dunia pendidikan dan kalangan pemuda.
Pendidikan karakter
Peneliti Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, Nur Berlian Venus Ali, menyebutkan, kesadaran untuk menerima keberagaman bangsa dan meyakini kebinekaan akan diperkuat kembali lewat penguatan pendidikan karakter (PPK). ”Pelaksanaan PPK tidak hanya di sekolah, tapi juga di masyarakat. Para siswa punya kesempatan untuk belajar langsung dalam kehidupan dengan dukungan orangtua dan masyarakat supaya punya kesadaran tentang perlunya toleransi dan mampu bekerja sama dengan orang-orang yang beragam,” tutur Berlian.
Kepala Pusat Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Kementerian Agama Choirul Fuad Yusuf mengatakan, melalui pendidikan agama yang baik, yang juga mempromosikan toleransi pada umat agama lain, kebinekaan dapat terus diperkuat. ”Para guru agama yang berbeda seharusnya bisa saling berkomunikasi untuk dapat mencari cara menerapkan toleransi umat beragama dalam diri siswa. Pendidikan agama harus dikembangkan dengan spirit menciptakan kedamaian di antara pemeluk yang berbeda,” ucap Choirul.
Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Kementerian Agama M Adilin Sila menambahkan, dunia pendidikan, masyarakat, dan pemerintah harus bersama-sama mengembangkan praktik-praktik baik dalam kehidupan bersama yang toleran dan mampu bekerja sama. Sebab, tantangan tentang radikalisme dan intoleransi tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga dunia.
sumber : www.kompas.id
Download aplikasi messenger karya anak bangsa :
Our Social Media
  • Facebook    :   Paddy Talk
  • Twitter        :   @paddytalksocmed
  • Path            :   Paddy Talk
  • Youtube      :   Paddy Talk
  • Pinterest     :   Paddy Talk
#paddytalk #bhinnekatunggalika #karyaanakbangsa #aplikasimessenger

Comments

Popular posts from this blog

Wow Ternyata Nama Kapal-Kapal TNI Angkatan Laut Memiliki Pola!

Robot Dari Sampah?

Ternyata Ini Sejarah Penamaan Nama-Nama Kereta Api di Indonesia!