Ajari Anak Melek Keuangan, Jangan Hanya Bawa ke ATM

 https: img.okeinfo.net content 2018 02 19 320 1861357 ajari-anak-melek-keuangan-jangan-hanya-bawa-ke-atm-I9cir1OL1E.jpg

Survei Nasional Literasi Keuangan 2017 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai kondisi literasi keuangan masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa hanya 29 dari setiap 100 penduduk Indonesia yang memiliki pengetahuan memadai tentang keuangan dan perbankan.
Karena itu, seluruh pihak perlu berperan aktif untuk mendukung terwujudnya peningkatan pemahaman masyarakat dalam mengoptimalkan uang untuk kegiatan produktif dan menggunakan berbagai produk serta layanan perbankan.

Director Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Elvera N Makki mengungkapkan, literasi keuangan pada anak bukan hanya pengenalan uang, melainkan pengetahuan konsep pengelolaan keuangan secara bijak dan kemampuan mengontrol pengeluaran dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. 

“Penyelenggaraan program edukasi keuangan kepada anak-anak dan orangtua ini merupakan wujud nyata komitmen Citi Indonesia untuk terus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengelolaan keuangan masyarakat Indonesia. Harapannya, anak-anak kelak menjadi generasi masa depan yang cerdas dalam membuat keputusan finansial,” kata Vera Makki. Bersama Prestasi Junior Indonesia pada Kamis 15 Februari 2018, para orang tua diajak menyadari pentingnya mengenalkan dan mengajarkan cara mengelola keuangan sejak dini kepada anak-anak mereka.

Hadir pada acara itu, Psikolog Anak Roslina Verauli MPsi. Dia mengatakan, mendidik anak untuk mengelola uang dapat melalui berbagai cara.
Salah satunya saat sang anak sedang asyik bermain gadget, orangtua dapat menyelipkan waktu untuk memberi pemahaman terkait menabung melalui digitalisasi, seperti ikut membantu mencari tahu perbedaan manfaat ketika menabung melalui bank dan belajar menyisihkan sebagian uang saku untuk ditabung agar mereka mampu membeli sesuatu yang dibutuhkan di kemudian hari. 

“Hal ini akan membentuk kebiasaan positif anak untuk menggunakan uang secara bertanggung jawab,” ungkap Verauli.
Dia juga membedakan kata ëuang sakuí dan ëuang jajaní. Uang jajan membuat pemahaman harus dihabiskan, sedangkan uang saku memiliki arti uang yang disimpan di saku, yang harapannya ada sebagian yang disisihkan untuk ditabung.
“Namanya uang saku, ajari anak untuk menyimpan sebagian di awal sebagai tabungan. Jadi, uang tabungan adalah uang simpanan yang dari awal dipisahkan, bukan uang sisa,” kata Verauli. 

Dia menyarankan agar sedari dini mendidik anak susahnya mencari uang sehingga perlu menabung. Tabungan akan digunakan untuk membiayai hal tidak terduga, seperti ketika sakit. 

“Jangan hanya membawa anak ke ATM. Dia akan mengira mengambil uang semudah itu. Ajak juga anak ke bank untuk menabung. Jadi mereka termotivasi untuk menabung dengan jumlah lebih banyak,” kata psikolog dengan dua anak ini.



sumber : https://economy.okezone.com/ 



Download aplikasi messenger karya anak bangsa :
Our Social Media
#paddytalk #karyaanakbangsa #aplikasimessenger #bhinnekatunggalika

Comments

Popular posts from this blog

Wow Ternyata Nama Kapal-Kapal TNI Angkatan Laut Memiliki Pola!

Robot Dari Sampah?

Ternyata Ini Sejarah Penamaan Nama-Nama Kereta Api di Indonesia!