Pengamat Desak Ilmu Coding Masuk Kurikulum

 Pengamat Desak Ilmu Coding Masuk Kurikulum

Pengamat pendidikan dari Eduspec Indonesia Indra Charimiadji mengatakan coding, atau dikenal dengan istilah computer programming, sudah waktunya masuk dalam kurikulum nasional Indonesia. Pasalnya, coding saat ini menjadi tren pendidikan di dunia internasional.
Menurut Indra, para siswa saat ini tak cukup hanya mengandalkan sistem pembelajaran gaya lama. Indonesia sebaiknya mencontoh negara-negara maju di dunia seperti Amerika, Finlandia, Australia, Singapura, dan Malaysia sudah menerapkan STEM (sains, teknologi, teknik/engineering, dan matematika).

"Jangan sampai kita selalu menjadi bangsa yang ketinggalan.Pembuat kebijakan harus berani mengambil keputusan sesuai dengan kebutuhan anak-anak sekarang. Pelajaran coding bukan kita (Indonesia) yang pertama. Di negara dengan sistem pendidikan terbaik seperti Finlandia menjadikan pembelajaran coding wajib. Ini sebuah perubahan, di negara kita belum berani," kata Indra Charismiadji dalam seminar bertajuk "Pembelajaran Coding dalam Menumbuhkan Kecakapan Abad 21" di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu (28/3).

Indra mengatakan, materi dalam Kurikulum 2013 (K-13) sudah memasukkan kebutuhan pendidikan anak memasuki abad 21 yang berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. K-13 seharusnya diimbangi dengan pembelajaran coding untuk membekali siswa keterampilan yang berhubungan dengan teknologi.

"Padahal abad 21 itu sarat dengan teknologi. Coding merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa agar mampu bersaing dalam dunia digital," pungkasnya.
Untuk itu, Indra mendorong Kemdikbud harus berani memulai untuk mulai memasukkan mata pelajaran coding dalam kegiatan ekstrakurikuler, sebelum masuk dalam materi kurikulum nasional. Seperti telah dilakukan Kementerian Agama (Kemag) pada sejumlah madrasah.
"Jika perlu buat percontohan di sejumlah sekolah. Yang penting kita mulai dulu. Karena nanti begitu coding sudah mewabah di kalangan siswa dunia, kita sudah punya model pembelajarannya. Tinggal diterapkan secara nasional," ucapnya.
Menurut Indra, coding bisa mulai diajarkan pada siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) atau sekolah menengah atas (SMA) yang lebih akrab teknologi. "Di Amerika, coding sudah diperkenalkan sejak sekolah dasar. Mulai dari hal sederhana hingga tingkat mahir pada kelas lebih tinggi," tuturnya.
Dijelaskan Indra, pentingnya pelajaran coding karena berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Library of Congress Offers US mengatakan, 60 persen dari anak yang belajar sekarang akan berkerja di lapangan kerja yang saat ini belum ada.
Menurutnya, melalui pemahaman coding, dapat menyiapkan anak yang kreatif karena keahlian menempati pekerjaan dimasa depan harus paham teknologi dan kreatif sehingga dapat bersiang dengan negara lain.
Sementara itu, Direktur Pembinaan SMK Kemdikbud, Bakrun menyambut baik usulan penerapan computer science di jenjang pendidikan dasar dan menengah .Namun, pihak akan melakukan kajian untuk mengetahui jenis kompetensi yang akan dikembangkan.
"Kita juga mau minta masukan dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), jenis kompetensi apa yang perlu dikembangkan terkait pembelajaran abad 21 ini," ujarnya.
Menurut Bakrun, kondisi Indonesia berbeda dengan negara-negara lain. Kebutuhan sumber daya manusia(SDM) setiap daerah berbeda. Belum lagi, persoalan disparitas pendidikan di Indonesia.
"Semua persoalan itu harus dipikirkan. Karena membandingkan Singapura dengan Indonesia itu tidak tepat," ucap Bakrun.





sumber :  beritasatu.com


Download aplikasi messenger karya anak bangsa :
Our Social Media
#paddytalk #karyaanakbangsa #aplikasimessenger #bhinnekatunggalika #aplikasiindonesia

Comments

Popular posts from this blog

Olahraga Teratur Bisa Perlambat Penuaan

Peneliti Temukan Fakta Mengenai Rendang

5 Stadion di Indonesia yang Bergaya ala Stadion Eropa